Betapa sedihnya hati ini ktika ku harus berani mengambil keputusan yang seperti itu. awal pertama aku mengungkapkan hal itu, aku benar-benar tak kuasa untuk menahan air mata ini. kesedihan itu semakin menyelimuti hati ku dikala kesendirian itu menghinggapi hidup ku. yang ku pikirkan, hanya lah satu bagaimana kabar dia di sana, sedang apa dia di sana. bagaimana keadaannya. perspektif yang ada kala itu sangatlah runyam. hati ku berkabung tatkala kesedihan itu selalu membayang-bayangi kalbu ku.
Namun, ketika kesedihan itu terulang terus menerus, aku mencoba untuk selalu tegar. konsekwensi dari keputusan yang aku ambil itu yakni yaaa, seperti ini. mau tag mau, aku harus siap menghadapi ini semua. setelah ku berpikir untuk hal itu, sinar-sinar terang itu pun mulai terlihat. ku sangat bersyukur dengan adanya media-media dunia maya seperti ini. hidupku pun mulai menemui kepercayaan itu, dia membuat ku tersenyum dan tersemangati ketika aku membaca pesan darinya.
aku.. hanya makhluk lemah yang tag bisa apa-apa. ketika rasa itu telah menyelimuti kalbu ku. aku pun tag bisa mendustainya. Dan akan ku pertahankan rasa itu sampai titik darah penghabisan... Ah masa??? iiiiiihhhhh... Lebay nih... bukan lebay, tapi hanya ingin menekankan saja.
TIADA HIDUP TANPA KEGAGALAN ,KEKALAHAN , DAN KEJATUHAN…………
AIR SUNGAI MENUJU LAUT MELEWATI JALAN YANG BERLIKU……
BERDIRILAH TEGAK KEMBALI………………………..
JANGAN MEMANDANG KE BELAKANG , MASA LALU TELAH BERLALU………………..
HIDUP BERJALAN TERUS……………………….
Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup, tapi dari kesulitan-kesulitan yang berhasil diatasi ketika berusaha meraih sukses...
Cinta menimbulkan kepedihan.
Cinta menyembuhkan kepedihan.
Dan, cinta itu adalah kepedihan.
Di mana ada cinta, maka kepedihan tak pernah jauh darinya.
Cinta akan memenuhi hati kita,
menghancurkan hati kita, dan
menyembuhkan hati kita yang terluka.
Semangat yahhhhh............. ;-)
Rabu, 21 April 2010
Jumat, 09 April 2010
I guess ignorant...
Cerita ini tentang teman kelas gue, dia itu orangnya cuek sama sekitar.
Gue menganggap dia kurang baik dari sikap dia ke gue. Ternyata melihat orang itu ga boleh dari penilaian kita aja. Sebelumnya maaf ya kalau gue ampe ngmbar-ngumbar di blog gue ini, Cuma mau kasih tau teman-teman sekalian yang baca blog gue, agar mereka tau pelajaran yang harus di ambil. Dia itu terlihat keasliannya dari waktu gue pernah jalan ke sebuah pesantren, buat nganterin dia ke sahabatnya yang mondok itu. Karna temen gue juga ada yang di sana, dan gue udah tau tempanya, akhirnya gue di ajak sama dia buat nganterin dia. Awalnya itu gue takut, karena gue takut kalau gue di cuekin, terus dia khan ngomongya cablak banget. Gue pernah punya pengalaman buruk sama dia, karena kata-kata dia yang menyinggung gue. Karena hari itu juga pas waktu perlombaan agustusan di sekolah, gue sama dia izin keluar bareng dari sekolah. Dengan alasan mau ke pesantren. Lalu waktu gue naik angkot bareng, ada dua ibu-ibu, salah satunya sedang menggendong anaknya. Saat itu udara panas sangat menyengat,dan temen gue itu pas banget lagi bawa kipas. Nah anak ibu-ibunya itu nangis,tiba-tiba temen gue itu mengipasi anak si ibu yang sedang menangis karena kepanasan. Saat itu gue kaget. Apa dugaan gue itu “I GUESS IGNORANT” salah??!! Yayaya yesyesyes na’amna’am NA’AM. Itu bener baget. SALAH! Dia itu peduli, dia itu baik dan ternyata dia itu menjaga omongan saat di sudah mengenal orang. Lebih tepatnya. Dari situ gue terus berfikir bahwa seorang seperti dia tak boleh di lihat hanya dari luar. Namun di lihat dari hatinya. Sekarang pun gue dan dia sudah menjadi teman akrab.
WELL, DON’T SEE from the outside SEE HEART and sincerity
Gue menganggap dia kurang baik dari sikap dia ke gue. Ternyata melihat orang itu ga boleh dari penilaian kita aja. Sebelumnya maaf ya kalau gue ampe ngmbar-ngumbar di blog gue ini, Cuma mau kasih tau teman-teman sekalian yang baca blog gue, agar mereka tau pelajaran yang harus di ambil. Dia itu terlihat keasliannya dari waktu gue pernah jalan ke sebuah pesantren, buat nganterin dia ke sahabatnya yang mondok itu. Karna temen gue juga ada yang di sana, dan gue udah tau tempanya, akhirnya gue di ajak sama dia buat nganterin dia. Awalnya itu gue takut, karena gue takut kalau gue di cuekin, terus dia khan ngomongya cablak banget. Gue pernah punya pengalaman buruk sama dia, karena kata-kata dia yang menyinggung gue. Karena hari itu juga pas waktu perlombaan agustusan di sekolah, gue sama dia izin keluar bareng dari sekolah. Dengan alasan mau ke pesantren. Lalu waktu gue naik angkot bareng, ada dua ibu-ibu, salah satunya sedang menggendong anaknya. Saat itu udara panas sangat menyengat,dan temen gue itu pas banget lagi bawa kipas. Nah anak ibu-ibunya itu nangis,tiba-tiba temen gue itu mengipasi anak si ibu yang sedang menangis karena kepanasan. Saat itu gue kaget. Apa dugaan gue itu “I GUESS IGNORANT” salah??!! Yayaya yesyesyes na’amna’am NA’AM. Itu bener baget. SALAH! Dia itu peduli, dia itu baik dan ternyata dia itu menjaga omongan saat di sudah mengenal orang. Lebih tepatnya. Dari situ gue terus berfikir bahwa seorang seperti dia tak boleh di lihat hanya dari luar. Namun di lihat dari hatinya. Sekarang pun gue dan dia sudah menjadi teman akrab.
WELL, DON’T SEE from the outside SEE HEART and sincerity
Langganan:
Postingan (Atom)